BREAKING NEWS

Lain lain

Keluhan

Renungan

11 Juli 2011

Mencegah Kebakaran akibat Arus Pendek (konsleting) Listrik


Seringkali saya mendengar berita kebakaran akibat konsleting (arus pendek) listrik. Dan saya tergelitik untuk menulis tips tips agar kita terhindar dari musibah tersebut. Namun namanya musibah itu tidak dapat ditolak, kalau memang kita digariskan mendapat musibah, ya tentu saja akan terkena, termasuk saya. Namun tidak ada salahnya kita berusaha ya to?

1. Instalasi tanpa ground.
Sebenarnya listrik satu phase yang sering kita pakai di rumah rumah terdiri dari tiga jalur kabel yakni : kabel phase (yang memuat setrum, kalau kita test menggunakan testpen akan menyala), lalu kabel netral (sering disebut kabel massa), dan kabel ground (yang terhubung dengan bumi). Untuk instalasi lampu, membutuhkan kabel phase dan netral saja, sementara untuk stop kontak butuh ketiganya. Dulu waktu saya masih tinggal di kampung halaman di Bantul sana, setiap rumah yang memasang listrik pasti oleh petugas rekanan PLN di bawah meteran listrik akan ditanami as tembaga kira kira diameter 16mm sepanjang kira kira 1 meter. Tujuan penanaman tembaga ters ebut untuk menjadi penyalur instalasi dengan tanah (ground). Namun saat ini di rumah saya yang rssss ini, ternyata tidak menggunakan kabel ground. Lucunya kabel groundnya ngikut ke besi rangka bangunan. namun setelah melewati meteran, di dalam fuse kabel ground disatukan dengan kabel netral. Dengan asumsi bahwa fungsi kabel ground dan kabel netral sama, lalu dengan seenaknya kabel disatukan. Padahal kabel netral dan ground memiliki fungsi yang berbeda. Netral tentu sebagai pasangan kabel phase. Lalu ground berfungsi kalau ada arus induksi ataupun arus balik, maka setrum dibuang ke tanah. Akibat disatukannya kedua kabel ini, maka seringkali peralatan yang menggunakan motor listrik maupun trafo bodinya akan nyetrum apabila ada kebocoran induksi.Pernahkah Anda kaget waktu cpu, atau kulkas, atau mesin cuci anda nyetrum saat anda pegang bodinya? Memang hal ini tidak terlalu berbahaya, tapi kalau anak kecil yang kesetrum kan kasihan to? Inilah efek tidak adanya sistem ground di listrik rumah kita. Kalau Anda mengalami hal tersebut, salah satu caranya coba balik stop kontaknya, mungkin bisa membantu. Kalau masih nyetrum juga, sebaiknya bikin jalur ground.

2. Koneksi tidak erat.
Inilah yang mengakibatkan sebagian besar kebakaran. Prinsip dasar setiap sambungan kabel maupun sambungan apapun dari listrik adalah sambungan tersebut harus erat (kudu kenceng-bahasa jawanya). Kalau sambungan tidak erat, akan timbul panas dan efeknya bisa mengakibatkan kebakaran. Kalau menyambung kabel kita tidak yakin sambungannya erat, (biasanya kabel dipilin menggunakan tang), kita bisa menggunakan terminal. Belilah terminal untuk membuat sambungan kabel.Demikian juga sambungan ke saklar maupun stop kontak, harus yang erat. Biasanya sambungan di saklar ataupun stop kontak dililitkan di sekrup lalu sekrup dikencangkan. Untuk saklar dan stop kontak yang jelek, biasanya sekrupnya mudah "doll". Nah kalau sekrup sudah doll sebaiknya jangan dipakai lagi, tetapi gantilah dengan sekrup yang bagus, atau kalau mau lebih amannya gantilah dengan saklar yang lebih baik. (sekrup yang mudah doll mengindikasikan bahwa saklar/stop kontak tersebut juga tidak baik kualitasnya). Demikian juga koneksi Jack (Plug) dengan stop kontak harus erat juga. Banyak di pasaran stop kontak dan jack (plug) yang koneksinya tidak erat. Jadi bahasa jawanya "minggring - minggring". Koneksi yang baik /erat akan berat dan menimbulkan suara "plug" saat ditancapkan dan untuk mencabutnya pun agak berat. Tapi itulah yang baik dan aman. Biasanya koneksi seperti ini dimiliki oleh alat alat yang bermerk, yang ukurannya tentu sudah standard. Anda bisa memilih peralatan yang sudah memiliki sertifikasi SNI untuk mudahnya memilih alat yang baik. Jack/Plug yang saya rekomendasikan adalah yang memiliki koneksi groundnya. Biasanya bentuknya bulat. Kalau bentuknya pipih biasanya tidak punya koneksi ground dan hanya cocok untuk lampu saja.

3. Pilih Alat listrik yang ter-standard
Sambungan dari point 2 di atas, kalau mau aman, pilihlah alat alat listrik yang sudah standard SNI. Tentu biasanya hanya merk merk terkenal yang memiliki standard ini. Harganya pun lebih mahal. Tapi daripada rugi lebih besar, mendhing mahal dikit ya tho?
Apa yang menjadi kelebihan alat yang berstandard? Pertama bahannya. Bahan yang dipakai untuk membuat alat ini pastinya bahan yang bener. Contoh kalau diharuskan berbahan tembaga, ya pakai tembaga. Kalau boleh kuningan ya kuningan. Tetapi kalau alat yang abal abal, mungkin dia pakai besi yang diplating kuning agar menyerupai kuningan. Contoh sederhana adalah di saklar. Sebaiknya bagian saklar yang selalu kontak on/off (ayun) itu terbuat dari silver. Saklar yang baik biasanya lengan ayun akan diinsert tip silver untuk koneksi on/off nya. Tapi saklar abal abal hanya menggunakan tembaga yang diemboss. Efeknya pada pemakaian lama, yang diemboss ini akan arking dan berlubang. Dan tentu saja timbul panas yang tinggi. Demikian juga untuk bahan plastik yang digunakan. Prinsipnya plastik yang digunakan adalah plastik yang tidak mudah terbakar. Alat yang abal abal sering menggunakan plastik murahan untuk membbuat barang. Yang kedua, alat yang berstandard ukurannya juga pas. Tadi saya bilang ada plug yang dipasangkan di stop kontak tapi nggak bisa kenceng. Itu terjadi karena ukurannya tidak pas. Padahal bahkan tebal plat yang digunakanpun ada standardnya.

4. Gunakan alat dengan ukuran yang aman.
Di depan rumah Anda ada got? Apa jadinya kalau air yang lewat di got depan rumah kita itu sangat banyak? Tentu meluap bukan? Timbullah banjir. Demikian juga dengan kabel listrik. Apa jadinya kalau arus listrik yang mengalir banyak, namun ukuran kabel listrik kita terlalu kecil? Tentu akan "banjir" juga. Namun sayangnya banjir di kabel listrik ini berupa api yang membakar kabel. Ya, kabel yang terlalu kecil tidak sebanding dengan arus listrik yang mengalir akan mengakibatkan kebakaran juga.Jadi jangan pakai kabel yang kecil kecil deh. Minimal gunakan kabel dengan ukuran diameter 1,5 mm.(asumsi daya yang kita pasang maksimal 1300W). Atau kalau menggunakan kabel serabut, pilih yang serabutnya banyak, dan tidak mudah putus. Tujuan serabut adalah agar lebih fleksibel dan bisa mengurangi panas. Tapi hal itu juga harus didukung dengan jumlah serabut yang mencukupi. Mau aman? Gunakan kabel yang sudah SNI juga. Kabel yang standard selain serabutnya banyak/diameter core tembaga yang cukup untuk dilewati arus di rumah kita.

Demikian dulu sharing saya, semoga bermanfaat..

 
Copyright © 2013 Training Center
Share on Blogger Template Free Download. Powered byBlogger