BREAKING NEWS

Lain lain

Keluhan

Renungan

10 Juni 2010

About Mothers

Ada seorang janda yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu2nya.
Anaknya punya tabiat yang sangat buruk : suka mencuri, berjudi, mengadu ayam & banyak lagi.
Ibu itu sering menangis memikirkan anaknya.
Ia sering berdoa mohon kepada Tuhan, supaya anaknya menjadi baik & bertobat.
Suatu hari ia kembali mencuri & tertangkap.
Dia diadili & dijatuhi hukuman pancung.
Hukuman akan dilakukan esok hari tepat pada saat lonceng berdentang pada pukul 6 pagi.
Si ibu menangis meratapi anak yang dikasihinya & berdoa berlutut kepada Tuhan
"Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosanya"
Dengan ter-tatih2 dia mendatangi raja & mohon supaya anaknya dibebaskan, tapi keputusan sudah bulat.
Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah, tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni.
Esok harinya, rakyat berbondong2 menyaksikan hukuman tersebut.
Sang algojo sudah siap & anak
sudah pasrah dengan nasibnya.
Terbayang di matanya wajah ibunya yg sudah tua & ia menangis menyesali perbuatannya.
Detik2 yang dinantikan tiba, lonceng belum juga berdentang.
Sudah lewat 5 menit & suasana mulai berisik, akhirnya petugas datag. Ia heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi tidak bunyi.
Saat mereka sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah.
Beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber
darah.
Ternyata di lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di lonceng sehingga lonceng tidak berbunyi & kepalanya yang terbentur di dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk & meneteskan air mata.
Si anak me-raung2 memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan dan
menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat keatas & mengikat dirinya di lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.
Sangat jelas kasih seorang ibu untuk anaknya.
Betapapun jahat si anak, ia tetap mengasihi sepenuh hidupnya.
Marilah kita mengasihi ortu kita masing2 selagi kita masih mampu karena mereka adalah sumber kasih Tuhan bagi kita di dunia ini... :'( .. :'(
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!







1 komentar :

  1. Bila senang, aku cari……

    Pasanganku

    Bila sedih, aku cari….Ibu



    Bila mendapat keberhasilan, aku ceritakan pada …..pasanganku

    Bila gagal, aku ceritakan pada……Ibu



    Bila bahagia, aku peluk erat……..pasanganku

    Bila berduka, aku peluk erat……..Ibuku



    Bila ingin berlibur, aku bawa………..pasanganku

    Bila sibuk, aku antar anak ke rumah…..Ibu



    Bila sambut valentine, aku beri hadiah pada pasanganku

    Bila sambut hari Ibu….aku cuma dapat ucapkan “Selamat Hari Ibu”



    Selalu….aku ingat pasanganku

    Selalu….Ibu ingat aku



    Setiap saat….aku akan telepon pasanganku

    Entah kapan …aku ingin telepon ibu



    Selalu….aku belikan hadiah untuk pasanganku

    Entah kapan….aku ingin belikan hadiah untuk ibu..



    Renungkan :



    “Kalau kau sudah selesai belajar dan bekerja …masih ingatkan kau pada ibu ?

    Tidak banyak yang ibu inginkan hanya dengan menyapa ibupun cukuplah”

    Berderai air mata jika kita mendengarnya…



    Tapi kalau ibu sudah tiada…..

    IBUUU…RINDU IBU….RINDU…SEKALI…

    BalasHapus

silahkan berkomentar di sini

 
Copyright © 2013 Training Center
Share on Blogger Template Free Download. Powered byBlogger